Minggu, 03 November 2019

Nasabah Mengadu Rekening Dibobol BRI_Ternyata Diambil Istri

Karyawan Ancam Berhenti Kerja Berkaitan Garuda Rugi US$ 213 Juta

, Jakarta - Serikat Karyawan PT Garuda Indonesia (Sekarga) tuntut diselenggarakannya perantaraan di antara karyawan serta direksi Garuda. Mereka memandang kerugian sampai US$ 213.389.678 pada 2017 dikarenakan ketidakberhasilan direksi dalam mengurus perusahaan.

Ketua Umum Sekarga Ahmad Irfan Nasution menjelaskan ada tiga persoalan internal yang berefek pada service pada konsumen setia. Yakni permasalahan operasional, keuangan, serta jalinan industrial, tuturnya dalam pertemuan wartawan yang diadakan di Resto Pulau Dua, Rabu, 2 Mei 2018.

Simak juga: Garuda Rugi USD 213 Juta pada 2017 karena Denda serta Tax Amnesty

Ahmad menjelaskan, untuk jaga keselamatan serta memberi service paling baik pada konsumen setia, Sekarga minta pemerintah merestrukturisasi jumlahnya direksi, yang sekarang delapan orang, jadi enam orang.

Diluar itu, Corporate Affairs Asosiasi Pilot Garuda Kapten Eric Ferdinand menerangkan, perubahan direksi itu dilandasi asumsi karyawan pada beberapa direktur Garuda yang tidak pahami persoalan perusahaan.

Eric menerangkan, ada seputar 1.500 pilot yang terhimpun dalam asosiasi itu. Bila keinginan mereka tidak disikapi, semua karyawan akan berhenti kerja.

Eric mohon maaf pada warga bila berhenti kerja itu sampai terwujud. Ia mengerti akan terdapatnya gejolak yang akan diakibatkan dari berhenti kerja yang dikerjakan. Kami meminta maaf atas efek yang akan dirasakan dari pekerjaan berhenti itu, katanya.

Menyikapi intimidasi berhenti, Direktur Penting PT Garuda Indonesia (Persero) Pahala Nugraha Mansury menyarankan karyawan Garuda masih konsentrasi pada pekerjaan.

"

Tidak ada komentar:

Posting Komentar